Jumat, 12 Maret 2010

Tugas IV : Artikel Ilmiah Populer

Ide umum : Budaya Indonesia

Ide khusus : Budaya Batik

Topik : Batik dan kontroversinya

Tema : Sejarah batik , Jenis-jenis batik yang berkembang di Indonesia

Bahasan Tema : Perang batik, Penetapan hari nasional penggunaan batik pada masyarakat


”Batik dan kontroversinya”

Batik secara historis berasal dari nenek moyang sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik maĆ­z didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namur dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrae yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis yang kita kenal sekarang ini. Jenis dan corak batik tradicional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaza masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.

Jenis-jenis batik yang berkembang di Indonesia

1.Batik Kraton

Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lanilla

2.Batik Sudagaran

Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.

3.Batik Petani

Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.

4.Batik Belanda

Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.

5.Batik Cina/Pecinan

Batik Cina merupakan akulturasi budaya antara perantau dari Cina dengan budaya lokal Indonesia. Ciri khas batik ini warnanya variatif dan cerah, dalam satu kain menampilkan banyak warna. Motifnya banyak mengandung unsur budaya Cina seperti motif burung hong (merak) dan naga. Pola batiknya lebih rumit dan halus.

6.Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.

Budaya batik yang sudah ada, ternyata dininabobokan oleh kalangan masyarakat di Indonesia, sehingga sekitar tahun 2009 awal, terjadilah konflik antara Indonesia dan Malaysia dalam hal memperebutkan budaya batik. Melihat kondisi ini, perang budaya pun terjadi. Di sisi pihak setiap Negara mempertahankan argumennya, bahwa batik adalah budayanya. Hal ini membuat seniman, dan aktivis budaya Indonesia maju untuk mempertahankan budaya Batik. Mereka mendaftarkan HAKI batik secara Internasional. Dan akhirnya Indonesia memenangkan haknya akan Budaya batik. Pada tanggal 2 oktober 2009,tepatnya hari Jumat, Presiden Susilo mengumumkan bahwa Batik, diakui secara Internasional sebagai Budaya Indonesia, dan semenjak itu stiap hari jumat semua kalangan masyarakat dari mahasiswa, pekerja pemerintahan, sampai pejabat pemeritahan menggunakan batik di tempat kerja dan tempat menimba ilmu.