Rabu, 14 April 2010

Jenis-jenis anggaran induk

Anggaran Induk = Suatu jaringan kerja yang berisi berbagai macam anggaran yang dipisah tetapi saling berhubungan & saling tergantung

Anggaran induk dapat disusun untuk satu perusahaan sebagai satu kesatuan dan dapat disusun sebagai divisi laba.


Jenis-jenis anggaran induk


1 Anggaran Penjualan

A

nggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang akan datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masing-masing daerah penjualan yang ada. Dengan demikian, maka dari anggaran penjualan yang disusun tersebut akan dapat diketahui proyeksi penerimaan pendapatan perusahaan dari penjualan produk serta jumlah unit untuk masing-masing jenis produk yang dijual.

Untuk menyusun anggaran penjualan ini perlu disusun peramalah penjualan perusahaan dengan mempergunakan model yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari penjualan produk perusahaan. Beberapa model yang dapat dipergunakan untuk mengadakan penyusunan anggaran penjualan produk perusahaan ini antara lain model tren pangkat tunggal, tren pangkat dua, regresi, dan lain-lain.




2 Anggaran Produksi

A

nggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang telah tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan produk akhir yang ada , maka anggaran produksi akan dapat disusun.

Di dalam menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan dari pola produksi yang ada di dalam perusahaan. Di dalam pemilihan pola produksi untuk perusahaan, maka manajeen selayaknya mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berhubungan dengan biaya –biaya yang harus menjadi tanggungan perusahaan apabila perusahaan tersebut memilih salah satu dari pola produksi tersebut. Sebagaim mana diketahui, pola produksi ada tiga macam:

1. Pola produksi konstan

Merupakan pola produksi di mana jumlah produksi dari bulan ke bulan adalah sama atau relatif sama,

walaupun terdapat perubahan penjualan produk perusahaan dari satu bulan dengan bulan yang lain.

2. Pola produksi bergelombang

Merupakan pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan mengalami perubahan sesuai dengan

perubahan penjualan, sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau tetap.

3. Pola produksi moderat

Merupakan suatu pola produksi dimana jumlah produksi di setiap bulan selalu mengalami perubahan, namun

perubahan ini tidak akan sebesar perubahan penjualan produk yang ada. Perubahan penjualan produk akan

diserap secara bersama-sama di dalam perubahan jumlah produksi dan persediaan barang jadi.

Manajemen perusahaan akan berusaha untuk mengadakan pemilihan pola produksi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi dari perusahaan tersebu



3 Anggaran Bahan Baku

A

pabila anggaran produksi telah disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat disusun pula. Penyusunan anggaran bahan baku akan dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama adalah mengidentifikasi tingkat penggunaan bahan baku atau yang disebut dengan material usage rate. Apabila tingkat penggunaan bahan baku ini telah diketahui, maka dengan mempergunakan data anggaran produksi (dimana diketahui jumlah yang akan diproduksi selama satu periode) maka akan dapat disusun jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi. Setelah itu baru kemudian diperhitungkan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku yang akan dibeli. Jumlah unit bahan baku yang akan dibeli akan sama dengan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk proses produksi ditambah atau dikurangi dengan selisih yang terjadi antara persediaan awal dengan rencana persediaan akhir dari bahan baku yang akan dipergunakan tersebut. Apabila persediaan awal bahan baku ternyata lebih besar dari rencana persediaan akhir, maka besarnya pembelian bahan baku akan sama dengan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi dikurangi dengan selisih persediaan awal dengan persediaan tersebut, begitu pula sebaliknya.

Dengan dasar kebutuhan bahan baku yang akan dibe li ini maka manajemen perusahaan akan dapat memperhitungkan berapa besarnya dana yang diperlukan di dalam pembelian bahan baku untuk keperluan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan



4Anggaran Tenaga Kerja Langsung

T

enaga kerja langsung akan sangat perlu pula untuk dikendalikan biayanya, karena tenaga kerja langsung ini juga merupakan salah satu unsur pembentuk harga pokok produksi. Tanpa adanya pengendalian biaya tenaga kerja langsung yang baik, maka besar kemungkinan bahwa biaya tenaga kerja langsung ini menjadi lebih besar dari biaya yang sewajarnya, sehingga harga pokok produksi atau HPP akan menjadi bertambah besar. Kondisi ini tentu saja akan menurunkan daya saing perusahaan.

Untuk mengadakan perhitungan terhadap biaya tenaga kerja langsung yang dipergunakan di dalam pelaksanaan proses produksi, maka perlu ditentukan terlebih dahulu satuan dasar yang akan dipergunakan untuk perhitungan tersebut. Satuan dasar ini penting artinya karena dengan adanya satuan dasar yang dipergunakan untuk perhitungan biaya tenaga kerja langsung, maka kesimpangsiuran di dalam penyusunan biaya tenaga kerja langsung tersebut akan dapat dihindarkan.

Pada umumnya untuk menyusun perhitungan biaya tenaga kerja langsung ini dikenal dua macam dasar perhitungan, yaitu upah per unit produk, dan upah per jam. Masing-masing sistem upah tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga sebelum mengadakan pemilihan sistem mana yang akan dipergunakan di dalam perusahaan maka perlu mempelajari terlebih dahulu sistem mana yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Di dalam sistem upah per unit, maka para karyawan langsung akan cenderung untu dapat menghasilkan unit produk sebanyak-banyaknya sehingga produktivitas karyawan tersebut akan cenderung meningkat. Namun upah per unit memiliki kelemahan dimana karena para karyawan cenderung untu dapat menghasilkan unit produk sebesar-besarnya, maka terkadang kualitas unit produk yang dihasilkan cenderung menurun karena menjadi terabaikan. Bila tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat dari pihak manajemen, maka dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar karena hilangnya kepuasan konsumen terhadap produk yang dibelinya.

Sistem upah menurut waktu (unit per jam) dapat membuat para pekerja menghasilkan unit produk yang berkualitas tinggi karena tidak terfokus pada tujuan menghasilkan produk sebanyak-banyaknya. Namun kelemahan dari sistem ini adalah karyawan cenderung untuk memperlama waktu waktu penyelesaian pekerjaan karena tidak mempengaruhi besarnya penerimaan mereka.



5Anggaran Biaya Overhead Pabrik

B

iaya Overhead Pabrik merupakan komponen ketiga di dalam penyusunan perhitungan besarnya harga pokok produksi. Biaya overhead pabrik terdiri dari seluruh biaya yang terjadi di dalam pabrik kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Untuk menyusun biaya overhead pabrik ini manajemen akan menetapkan besarnya tarif biaya overhead pabrik atas dasar anggaran biaya overhead pabrik yang akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang yang dibebankan kepada setiap unit produk yang diproduksikan. Manajemen perusahaan akan memilih suatu variabel sebagai dasar perhitungan biaya overhead pabrik yang ada di dalam perusahaan. Pada dasarnya manajemen perusahaan akan mempergunakan dasar jam kerja buruh langsung untuk mengadakan perhitungan besarnya biaya overhead pabrik di dalam perusahaan tersebut.



6Anggaran Persediaan

Merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang.

7Anggaran Biaya Non Produksi

D

alam akuntansi biaya tradisional, hanya biaya produksi yang dibebankan ke produk. Beban penjualan, umum, administrasi diperlakukan beban periodek dan tidak dibebankan ke produk. Meskipun demikian, biaya non produksi juga sebagai bagian dari biaya produksi, penjualan, distribuĂ­s, dan pelayanan atas produk. Contoh : komisi yang dibayarkan kepada tenaga penjualan

8Anggaran pengeluaran modal

Anggaran pengeluaran modal adalah pengalokasian modal adalah proses keputusan simultan mengenai berapa besar dan dari mana sumber daya akan diperoleh serta dikeluarkan untuk penggunaan masa datang, khususnya dalam produksi barang dan jasa di masa datang. Lingkup

9Anggaran Kas

A

nggaran kas merupakan suatu cara yang efektif dalam merencanakan dan mengendalikan arus kas, menilai kas yang dibutuhkan dan menggunakan kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat utama untuk membuat estimasi keuangan jangka pendek. Tujuan utama di dalam penyusunan anggaran kas adalah untuk merencanakan atau menentukan kegiatan operasional perusahaan sebagai dasar untuk menentukan optimalisasi kas dimasa yang akan datang



10Anggaran Rugi-Laba

B

agian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

11Anggaran Neraca

L

aporan yang berisi harta, utang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Harta yang disajikan dalam neraca disusun berdasarkan likuiditas, yaitu tingkat kecepatan harta tersebut menjadi uang, dalam kegiatan perusahaan. Sedangkan utang disusun atas jangka waktu pembayaran. Dan modal disusun berdasarkan tingkat kekekalan/lamanya bertahan dalam perusahaan.

12Anggaran perubahan posisi keuangan

L

aporan perubahan posisi keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dana penggunaan dana. Laporan tersebut dapat dimasukan sebagai pelengkap dalam laporan keuangan.

Adapun tujuan dari laporan perubahan posisi keuangan ini terutama adalah untuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi, titk berat dari laporan ini adalah para sumber dan penggunaan modal kerja untuk satu periode.

Senin, 12 April 2010

Opini Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah

Opini Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Definisi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan masyarakat Indonesia secara nasional dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan kerja sama atau tujuan antar sesama masyarakat dan untuk mengidentifikasikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

Peranan Bahasa

1.Alat pemersatu bangsa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tanpa mengenal daerah asal , suku, agama dan ras masyarakat itu sendiri. 2.Alat komunikasi

Komunikasi tanpa bahasa diibaratkan seperti makanan tanpa garam. Disini bahasa merupakan pengarah timbal balik komunikasi tersebut. Dengan adanya bahasa Indonesia, semua masyarakat bisa saling berkomunikasi satu sama lain

3.Penggunaan dalam pendidikan

Bahasa selain untuk pengantar lisan, bisa juga untuk tulisan. Hal ini diimplementasikan dalam dunia pendidikan bangsa Indonesia. Semua pendidikan di jenjang akademis menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Selain itu di jenjang akademis, khususnya perguruan tinggi Bahasa Indonesia digunakan dalam berbagai macam penulisan dengan menggunakan konsep ilmiah.

Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah

Sampai saat ini, Bahasa Indonesia mampu untuk dijadikan sebagai Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah dikarenakan strukturnya yang jelas, ragam bahasanya yang banyak jenisnya, adanya bahasa baku, dan banyaknya aturan/kaidah Bahasa Indonesia itu sendiri. Jadi pertahankan Bahasa Indonesia dalam penggunaan sehari-hari baik lisan maupun tulisan.

Selasa, 06 April 2010

Tugas Buku Gorys Keraf ---- Argumentasi & Narasi

ARGUMENTASI DAN NARASI

BAB IV(DEDUKSI)

Jawaban

1. a. Sebelum habis tahun, Departemen PUTL mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 6.365.000.000

b. Dalam bulan Februari 1970, anggaran belanja digunakan sebesar 2.500.000.000

c. Departemen Pertanian anggaran tepakai Rp 6.675.415.470

2. a silogisme hipotesi(tdk bnr)

b. silogisme kategorial(bnr)

c. rantai deduksi(tdk bnr)

3. a silogisme hipotesis

b.silogisme kategorial

c.siloogisme alternatif

d.silogisme kategorial

4. a. tdk (karena keduanya tidak saling berkaitan)

b. tdk (karena keduanya tidak saling berkaitan)

c. ya (karena keduanya saling berkaitan)

d .tdk (karena keduanya tidak saling berkaitan)

e. ya (karena keduanya saling berkaitan)

5. a mayor : seorang warga yang baik adalah selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa.

. minor : ia adalah seorang warga yang baik.

. konklusi : sebab itu, ia selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa (kategorial)

b. mayor : siapa saja yang ahli dalam bidang matematika adalah yang mengajar matematika di fakultas tersebut

minor : ia adalah seorang yang ahli dalam bidang matematika

konklusi : sebab itu, ia yang mengajar matematika di fakultas tersebut ahli dalam bidang matematika (kategorial)

c.mayor : usaha perikemanusian yang telah dicetuskan oleh presiden adalah untuk memajukan putra-putri irian jaya

minor : usaha itu merupakan jalan yang paling baik

konklusi : usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Irian Jaya (kategorial)

d. mayor : syarat kerja itu mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya

minor : mereka menerima syarat kerja itu

konklusi : mereka menerima syarat kerja itu yang mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya (kategorial)

e. mayor : jika menguasai lima bahasa dunia, maka ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional

minor : ia menguasai lima bahasa dunia

konklusi : sebab itu, ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional (hipotesis)

f. mayor : jika ia berbakat, maka ia harus memasuki perguruan tinggi

minor : ia berbakat

konklusi : sebab itu, ia harus memasuki perguruan tinggi (hipotesis)