Kaos merah putih berlogokan Garuda ini di buru oleh bayank pihak untuk meramaikan perebutan Piala AFF tahun 2010. AFF suzuki cup ini berlangsung cukup meriah di stadion Gelora Bung Karno, 29 Desember 2010. Tidak hanya media massa baik elektronik maupun cetak yang ikut ramai memberitakan kepamoran Timnas sejak awal bulan desember ini, tetapi masyarakat umum pun ikut meramaikqn. Semua masyarakat di seluruh pelosok Indonesia ikut meramaikan pesta bola dengan menggunakan kaos Timnas. Jadilah lautan merah putih di penjuru kota-kota besar. Seakan nasionalis terlahir kembali di era “anarkis “ ini.
Begitu banyak permintaan kaos Timnas ini, seakan membuat kegairahan perekonomian. Semua pedagang mulai dari eceran sampai grosiran meraup untung dalam jumlah banyak. Sungguh luar biasa menkjubkan pedagang terompet natal & tahun baru bisa dikalahkannya. Banyaknya pesanan dan permintaan membuat harga kaos Timnas ini melambung jauh, lebih dari 2x lipat dari harga normal yaitu berkisar Rp 40.000 - Rp 60.000 untuk kategori kaos palsu.
Sayangnya, semangat dan antusias masyarakat kurang disambut baik dengan kenyataan yang ada. Menang, tapi tak juara. Keberuntungan dan belum adanya izin dari sang MahaKuasa membuat bangsa Indonesia menjadi menang, tapi tak juara. Seluruh masyarakat Indonesia menangis dan kecewa, tetapi satu semangat yang sekarang ada di seluruh benak masyarakat Indonesia, “Garuda di dadaku”.