Jumat, 30 Oktober 2009
Hanya kekuatan doa yang bisa menyelamatkan
Kamis, 29 Oktober 2009
Pengalaman Hidup
Pengalaman kerja di lingkup kampus, mungkin dipandang sebelah mata oleh segelintir orang. Gaji yang tidak seberapa, dan waktu yang tersita jadi pertimbangan berulang untuk segelintir orang , untuk mendaftar lamaran ke unit-unit kategorial di kampus. Tapi tidak dengan saya, mencari pengalaman plus menambah teman/koneksi dari fakultas yang berbeda, menjadi hal yang baru dalam hidup saya semester 5 ini. "Letih, tapi menyenangkan" pernyataan yang akan terlontar jika ada orang yang bertanya. Letih karena di hari libur kuliah, saat teman-teman kampus yang lain bisa bermain-main, harus saya gunakan untuk bekerja, dan terlebih harus pintar-pintar membagi waktu, karena tugas luliah yang setiap minggunya tidak bisa dipending. Ikhlas melakukannya jadi semangat tersendiri untuk saya terus menjalani ini. Saya lakukan semua untuk kedua orangtua saya, khususnya untuk ibu yang sedang sakit. Menyenangkan seperti hari ini, datang ke bank DKI untuk print-out buku tabungan sekedar melihat gaji. Dan gaji bulan ini bisa saya belikan mama, sebuah radio untuk pelipur laranya saat beliau ada di rumah. Mamaku sayang tetaplah berjuang melawan sakit, sama seperti diriku akan terus berjuang untuk membanggakanmu.
Jumat, 09 Oktober 2009
TULISAN DESKRIPTIF 2_PERILAKU KONSUMEN
Franciska M.T
1020748
3 EA 01
Pasar Segar , sasaran empuk sang developer
Pasar segar adalah pasar yang saat ini sedang dalam proses pembengunan, terletak di daerah Depok II , tepatnya di Jln.Tole Iskandar, atau yang familiar untuk orang depok disebut “seberang Jln.Siliwangi”. “Pasar Segar, Pertama Di Kota Depok”, merupakan salah satu kalimat dalam banner yang terpampang di sekitar
Dari segi segmentasi geografis : Lokasi yang strategis, kepadatan penduduk
Segmentasi pasar lainnya yaitu , dari segi psikografis, yaitu gaya hidup. Gaya hidup modern orang depok, ini bisa dilihat dari banyaknya perumahan elite baik yang berbentuk cluster maupun tidak. Faktanya yaitu satu rumah elite saja bisa mengeluarkan konsumsi berapa rupiah per harinya. Konsumsi berlebihan sudah menjadi ciri khas untuk orang-orang kalangan elite. Ini juga yang memicu developer untuk membuat fasilitas modern, seperti pasar segar tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen di kota depok yang sangat padat.
Selain segmentasi-segementasi pasar yang sudah disebut di atas, banyak fakta-fakta lain yang bisa jadi acuan. Banyaknya penjual makanan mulai dari warung sederhana yang berjejer di jalan, kafe-kafe yang ada di sekitar perumahan elite, sampai ke restauran-restauran baik yang ada di pusat perbelanjaan ataupun yang ada di hotel-hotel kota depok, bisa jadi kunci perkembangan kota depok yang lgi-lagi bisa jadi lirikan developer untuk membuat fasilitas modern.
TULISAN DESKRIPTIF 1_PERILAKU KONSUMEN
Tulisan Deskriptif
Franciska M.T
10207480
3 EA 01
Sarung Ketupat membludak,ludes di serbu massa
Desiran angin di siang hari itu, membuat bilahan bambu kering yang belum dianyam, ikut terumbai-umbai. Seakan menunggu giliran, untuk dianyam oleh sang penjual. Tumpukan bambu kering menjadi saksinya. Tidak hanya satu, bahkan beberapa penjual pun melakukan hal yang sama di sudut-sudut Jalan Pasar Agung, Depok II Timur. Sesekali sambil menganyam ketupat seorang pedangang, Warto, 50, meladeni tawar-menawar yang dilontarkan oleh beberapa pembeli yang melintas saat itu. Ada yang sepakat mengenai harga sehingga pembeli pun langsung tersenyum kecil menandakan kepuasaan harga yang ditawar. Bukan saja satu ikatan, bahkan beberapa ikatan sanggup dibawa oleh Ibu Sukinah, 35, disaat terik matahari tidak bisa ditolerir. Semangat menyambut hari nan fitri memacunya melakukan hal itu. Langsung kuhampiri dia dari kejauhan, kutanyakan harga satu bungkus ketupat itu. Rp 300,-/ bgks jawabnya. Waw, harga yang fantastis untuk sebuah sarung ketupat. Padahal dua bulan lalu saat ibuku menyuruh membeli sarung ketupat untuk acara makan-makan keluarga, hanya Rp 150,-/bgks. Sesudah itu dia langsung pergi meninggalkanku dengan membawa 3 ikatan sarung ketupat. Satu ikat terdiri dari 30 bungkus. Jadi, Rp 27.000,- yang dia keluarkan hanya untuk sarung ketupat saja.
Selain itu, di sudut lain ada pula pembeli, yang pindah dari satu pedagang ke pedagang ketupat yang lain. Harga yang tidak sesuai pasti jawabannya. Benar saja hal ini dilakukan Ibu Defi, 38, tetanggaku yang kebetulan bertemu di pasar siang itu. Dengan ramah, dia tetap meladeniku berbincang-bincang sambil memilah-milih bungkus ketupat yang bagus dan murah. Akhirnya pilihan dia tertuju pada seorang bapak paruh baya yang berjualan di ujung jalan pasar itu. Dari posisi ia berjualan saja, sudah terlihat tidak strategis, selain di ujung jalan yang jarang dilalui pembeli, tempat ia berjualan pun tidak dilindungi oleh pohon yang rindang. Maklum saja, para pedangang berebutan tempat jualan, karena penjual bungkus ketupat di pinggir jalan itu, hanya penjual musiman yang tidak terkena sewa kios. Kembali ke lapak ujung itu, terlihat jika ikatan bungkus ketupat Pak Cahyono, 40, lebih banyak dibanding dengan pedangang lainnya. Melihat tidak terlalu banyak pembeli yang menawar, Ibu Defi mengarahkan langkahnya. Akhirnya disepakati harga per bungkus Rp 250,-/bgks. Lima ikatan dibeli oleh Ibu Defi. Satu ikatan sebanyak 40 bungkus ketupat, dan selembar uang Rp 50.000,-an dia keluarkan. Senyuman pun tersungging di wajahnya, tanda rasa kepuasaan karena mendapat bungkus ketupat yang lebih murah. Mungkin karena lokasi yang terpojok dan sepi pembeli,membuat Pak Cahyono menurunkan harga ketupatnya. Terlepas dari itu, semakin sore semakin banyak pengunjung yang ingin membeli bungkus ketupat, karena hari itu adalah H-2 sebelum lebaran tiba.Dan hitungan waktu pun, ketupat-ketupat di pasar itu laku terjual. Tak peduli mahal atau tidaknya, tapi semua pengunjung pasti pulang dengan menenteng bungkus ketupat. Namanya juga hari raya, pasti semua orang ingin memenuhi kebutuhannya yang hanya dirasakan setahun sekali.
Analisis Jurnal 2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Diah Natalisa
Dosen FE Manajemen Universitas Sriwijaya
- Survey Kepuasan pelanggan program studi magister manajemen universitas sriwijaya
2. Masalah & Latar Belakang
- seberapa besar kesenjangan antara kepentingan dan kepuasan mahasiswa terhadap kulaitas layanan yangg diberikan program studi magister manajemen?
- variabel-variabel kinerja pelayanan apakah yang perlu ditingkatkan & dipertahankan sesuai dengan tingkat kepentingannya dan ekspektasi mahasiswa pada Program Studi Magister?
3. Tujuan
- Untuk mengetahui besarnya kesenjangan antara Kepentingan dan Kepuasan Mahasiswa terhadap Kualitas Layanan yang diberikan Program Studi
Magister Manajemen.
- Untuk mengetahui Variabel Kualitas Layanan yang perlu ditingkatkan terhadap Kualitas Pelayanan di Program Studi Magister Manajemen.
- Untuk Mengetahui tingkat Kepuasan Pelanggan atau Ketidakpuasan Pelanggan sebagai salah satu pengukuran performance dari Sistem Manajemen Mutu yang ada di Program Studi MM UNSRI.
4. Metadologi
- penelitian ini penelitian deskriptif, dengan populasinya adalah seluruh Mahasiswa Program Studi MM dan sampel sebanyak 26 responden yaitu alumni dengan teknik convenience sampling, dilakukan denagn wawancara dan membagi kuesioner.
- Variabel X : kepentingan/ekspektasi dan kinerja / kepuasan pelanggan
- Variabel Y : kualitas pelayanan
5. Hasil Penelitian
- Program Studi perlu meningkatkan kinerja dan pelayanan pada Dimensi A karena dimensi ini berada dibawah ekspektasi dan harapan Mahasiswa, dan mempertahankan Dimensi B karena Program Studi telah menunjukkan kualitas pelayanan yang memuaskan sesuai dengan kepentingan dan ekspektasi yang diharapkan oleh konsumen.
Minggu, 04 Oktober 2009
Tugas Analisis JurnaL & Revisinya/Pembetulannya
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaaan Sistem Informasi( studi empiris pada perusahaan manufaktur di Jakarta)
Pengarang :Rini Handayani
Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta
I.Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaaan Sistem Informasi
II.Masalah & Latar Belakang
Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya bersaing di pasar. Bersaing diartikan sebagai memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan. Semua itu dapat dilakukan apabila menajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi berkualitas, yang terbentuk dari sistem informasi yang dirancang dengan baik.
III.Tujuan
Untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi dan pengaruhnya terhadap pengguanaan sistem informasi.
IV.Metadologi
Menggunakan Teknik Regresi Berganda, dengan desain penelitian sendiri adalah survey. Sumber data merupakan data primer, dengan jenis data adalah data kualitatif.
V. Hasil Penelitian
Ekspektasi kinerja dan ekspektasi usaha dan faktor sosial berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemnafaatan sistem informasi.
-------------------------------------------------------------------------------------
REVISI ANALISIS JURNAL
1. Judul :
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi dan penggunaan sistem informasi.
2. Masalah & Latar Belakang
- Apakah terdapat pengaruh posif signifikan ekspektasi kineja, ekspetasi usaha dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI?
- Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan Sistem Informasi?
3. Tujuan
- Menemukan buktiempiris untuk menguji variabel ekspektasi kinerja, ekspetasi usaha, dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi?
- Menemukan bukti empiris untuk menguji variabel kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI?
4. Metadologi
- Metode statistik yang digunakan adalah regersi berganda dan juga survei dengan membagi kuesioner sebanyak 300 lembar, namun yang kembali hanya 87 eksempalar.
- Variabel Independen (X) dalam penelitian adalah : ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, minat pemanfaatan SI, dan kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan SI.
- Variabel dependen (Y) dalam penellitian adalah : Penggunaan SI dan Minat Pemanfaatan SI
5. Hasil Penelitian
- Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI.
- Eksspektsi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
- Faktor sosial menunjukkan bahwa SI mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
- Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.